- Back to Home »
- INFORMASI , PENGETAHUAN »
- Hamil dan Bahaya Kucing
Senin, 27 Mei 2013
Parasit penyebab toksoplasmosis, yakni T.gondii, pada dasarnya banyak terdapat di alam ini, dan dapat berada di tanah, atau dalam tubuh burung, hewan pengerat, ternak seperti domba, sapi, bahkan manusia meskipun tanpa disadari. Namun peran kucing sendiri memang sebagai hospes/pejamu utama dalam perkembangan T.gondii tersebut, karena reproduksi seksual T.gondii hanya dapat terjadi di usus kucing, yang menghasilkan ookista yang infeksius. Ookista tersebut dikeluarkan melalui feses kucing, dan dapat bertahan lama hingga berbulan-bulan di tanah yang lembab. Ookista inilah yang jika mencemari tanah, air, tanaman, atau dimakan oleh hewan ternak seperti domba, yang kemudian dikonsumsi manusia tanpa dimasak hingga benar-benar matang, yang dapat masuk ke tubuh manusia dan menimbulkan keluhan kesehatan.
Pada umumnya, jika seseorang yang terinfeksi ookista T.gondii memiliki ketahanan tubuh prima, tidak akan muncul penyakit serius, sebab ookista akan membentuk kista jaringan, yang menetap misalnya di otot rangka atau di otak. Kista ini sifatnya dorman dan tidak menimbulkan keluhan apapun hingga bertahun-tahun, kecuali jika manusia tersebut mengalami penurunan ketahanan tubuh yang drastis, seperti pada penderita AIDS, kanker, maupun pengkonsumsi obat-obat penekan sistem imun lainnya. Ookista juga dapat masuk ke tubuh manusia, jika setelah kontak dengan kotoran kucing yang mengandung ookista manusia tersebut tidak mencuci tangan dengan menyeluruh.
Infeksi T.gondii dapat berdampak serius pada ibu hamil yang baru pertama kali terinfeksi oleh parasit ini. Semakin muda usia kehamilan saat terinfeksi, semakin tinggi jumlah kematian dan kecacatan berat yang dapat terjadi pada janin, terutama jika infeksi tidak segera ditangani. Namun jika ibu telah positif terinfeksi sebelum kehamilan terjadi, tubuh telah membentuk antibodi dan umumnya kehamilan sendiri dapat berlangsung normal.
Meski demikian, karena status kekebalan ibu tersebut tidak dapat diketahui kecuali dengan pemeriksaan darah di laboratorium yang cukup mahal, maka ibu hamil tetap disarankan menghindari kontak langsung dengan kotoran kucing, bahkan lebih baik dengan kucingnya juga, mencuci tangan secara menyeluruh setiap setelah menyentuh tanah maupun hewan, dan memasak daging hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi, untuk menghindari masuknya T.gondii ke dalam tubuh.